images from @himpa_USU |
Deleng Barus begitulah orang Karo menyebutnya. Deleng Barus atau gunung barus merupakan salah satu gunung yang jarang Di kunjungi oleh kalangan umum. Mencapai demikian? Dikarenakan, masih begitu kuat aura mistis sekitaran gunung barus . Hanya anak-anak MAPALA yang sedang diksar atau yang lagi ekspedisi puncak-puncak tertinggi Di Tanah Karo, maka pasti Deleng Barus salah satunya. Awalnya Tak pernah terbesit dalam benak beta untuk mendaki gunung barus. Pernah Ada 13 mahasiswa dari salah satu universitas yang tersesat di gunung barus "baca dari google" . .
Pernah sekali beta Dan teman2 beta menghadiri acara Wanita Gunung @wanitagunung (cek on instagram) salah satu wadah berkumpulnya para wanita2 tangguh yang sharing tentang perjalanan, pengetahuan Dan tips2 lainnya. Ada salah satu teman si @barbieofthejungle "Dia pernah mendaki ke gunung barus bersama dua temannya "perempuan " juga, mereka bertiga modal nekat ya nekat sih dengan persiapan yang matang, mereka mengikuti jalur sesuai petunjuk warga dimana pintu rimbanya Dan petunjuk dari pita warna Warni yang terlilit Di batang pohon
Nah, pada awal november 2017 beta diajak oleh salah satu teman beta naik ke barus bersama beberapa teman yang lainnya ( dalam rangka sebelum dia pergi merantau' katanya) . Rencananya "TEKTOk" naik langsung TURUN 😂😀. Kami ber-Lima berangkat malam dari medan, naik BTN karna sampri ataupun bus sutra/sinabung sudah tidak beroperasi (padahal niatnya mau numpang mobil sayur atau pick up yg arah ke berastagi karna jamnya masih angka besar tak ada yang mau angkut kami, yg mau angkut thu di jam kecil alias jam 00.00wib kebawah ehhehehe. .
Sesampainya di tugu jeruk (simpang 3 kecil yang arah ke desah barusjahe/tongkoh) kami turun dan bergegas menuju ke areal camp dekat pintu rimba sebelum mendaki. Kami pun segera memasang tenda, masak dan makan, biar istirahat agar fit mendaki besok pagi. Diiringi dengan lolongan guguk dan dinginnya udara, tiba2 ada suara derap langkah kaki dari kejauhan mendekat tenda kami dan mereka menyapa "Lestari" kami sambut balik. Yaelah, ternyata abang2 dari usu komunitas @brightbull (bg. Herianto tambunan, bg. Krisno sinaga sama bg. Dhowii ) sering nih muncul di explore IG beta, karna temannua temanku juga yg ikut mendaki samaku.
Hari sudah pagi, kita bergegas menyiapkan sarapan, beresin peralatan yg mau dibawa sama yg ditinggal (karna tektok itu) jadi cuma bawa apa yang penting.
Selesai berdoa, kami pun berjalan beriringan menuju pintu rimba. Berjalan mengikuti jalur setapak, mungkin karena jarang yg melewati jadi jalurnya tidak terlihat jelas tertutupi semak-semak. Harus jeli dan teliti. Btw, dari mulai persiapan pendakian awal kita sudah dapat ingo soal pacet jadi sebelum mendaki kita sudah olesin badan dengan autan dan segala pengusir yang dianjurkan untuk memcegah pacet naik (pake legging, kaos kaki panjang buat nutupin, celana panjang, pokokmya ribet dah)
. Semakin naik ketas treknya semakin nanjak. Memang ada beberapa titik landai, trus pohon yang tumbang di tengah jalur yg semakin menyulitkan untuk dilewati . Tak lupa kami memasang pita di pohon agar memudahkan bagi yang lain jika kesini, karena pita yg la sudah lapuk bahkam tidak keliatan sama sekali sebagai penanda jalan
Jalan lagi sembari berisitirahat sejenak tapi jangan lama2 karena pacetnya nyerang trusssssss heheheh
Pokoknya aura mistisnya terasa . Jaga ucapan dan tingkah laku selama pendakian dan jangan melamun. Tiba, di areal yg landai, kami rada bingung karna jalan sama sekali tak terlihat, kami berhenti sejenak akhirnya di temukan "jalannya" heheheh
Harus bawa pisau survival klo enggak bakalan kewalahan, nyingkirin pohon atau ranting2 yg tumbang di tengah trek, kadang nunduk, ngesot dari bawah bahkan menaiki batang kayu yang gede
Tak ada shelter ataupun pos2 pendakian, langsung dapat puncak yg ada pilarnya
Nah, disini ada aliran sungai kecil dan debit airnya gak deras. Diatas juga gak ada sumber mata air jadi harus hemat2 dalam pemakaian air yaaaa. .
Makin ke atas trek makin nanjak, sedkit berlumpur trus ada akar2 yg di lewati, hutan lumut, disini tikungan seram menurutku karena sempit trus salah melangkah bakalan terjerembab bisa2 jatuh, jurang disamping kiri
Salah satu kejadian kocak "Beta salto kebelakang karna saking antusias mau mengabadikan moment. . 😂😂😅😅😅
Makin lama makin dingin udaranya, kabut pun mulai tampak diatas dan tak ada bonus pemandangan kota berastagi seperti gunung2 yg lainnya saking lebat dan alaminya hutam disekitar gunung ini
Kami bergegas naik karena sudah mulai siang dan lapar. Sesampainya, di pilar kami bersorak. .
Puji syukur kepada TYME. . Kami sampai juga disini. .
Beta langsung, masak biar makan berhubung kami langsung turun kembali agar tidak kesoream atau kemalaman di dalam hutan barus ini. Setelah makam bersama abang2 brightbull kamipun pamitan karna mereka akan melanjutkan jalan untuk diksar ke puncak yg masih satu daerah dengan gunung barus. Pokoknya terimakasih banyak untuk abang2 sekali tanpa kalian mungkin kami bakalan agak kesulitan. Oh iya , Kalo mau mendaki gunung barus, bawa teman yang sudah paham betul treknya. Jangan lupa bawa penangkal pacet. Benar-benar harus safety dari segi peralatan dan matang dari segi pengetahuan dan pemahaman soal survival. Emang ketinggiannya tidak seberapa tapi jangan pernah anggap enteng. .
Terimakasih. .
baru nengok ini. siapa ini yg punya blog?
BalasHapusKak beta pastii wkkw
HapusWkwkkwkw . .
HapusKaget ya ada wajahnyaaaaaa ya di sini
berapa jam perjalanan dari pintu rimba sampai ke puncak?
BalasHapus